Penyebab Pusar Bayi Bodong dan Cara Mengobatinya dengan Alat yang Mudah di dapat disekitar

Penyebab Pusar Bayi Bodong

Ketika melihat bayi berusia beberapa minggu, pastinya Anda pernah memperhatikan kondisi pusar si kecil. Sebab, pada bayi ada yang berpusar bodong alias menonjol atau biasa disebut dengan hernia umbilicalis.

Ini Sebabnya Pusar Bayi Ada yang Bodong dan Tidak Bodong

Dijelaskan dr Meta Hanindita, saat di dalam kandungan, bayi mendapat nutrisi dan oksigen dari ibu lewat pembuluh darah yang masuk lewat pusar. Setelah lahir, pembuluh darah ini dipotong dan disisakan tangkainya.

Nah, dalam waktu 1-2 minggu pembuluh darah yang dipotong dan disisakan tangkainya tersebut akan puput atau tanggal dan menyisakan pusar. Pada bayi yang baru saja puput, pusar memang akan tampak menonjol.

Ini Sebabnya Pusar Bayi Ada yang Bodong dan Tidak Bodong

“Tapi pada beberapa bayi lain, tonjolan bisa lebih besar karena penutupan cincin pusar di bagian dalam pusar tersebut tidak sempurna,” tutur dr Meta yang kini tengah mengambil pendidikan dokter spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

dr Meta menegaskan bodong tidaknya pusar bayi tidak berhubungan dengan adanya kesalahan saat menggunting pusar. Tetapi, kondisi ini bisa terjadi karena pembentukan organ bayi pada trimester pertama kehamilan yang kurang sempurna.

“Selain itu ada beberapa penelitian juga yang menyebutkan faktor genetik sebagai salah satu hal yang memengaruhi,” tambah dr Meta.

Ini Sebabnya Pusar Bayi Ada yang Bodong dan Tidak Bodong

Terkait kebiasaan menindih pusar bayi dengan koin agar tidak bodong, dr Piprim Basarah Yanuarso SpA (K) mengungkapkan, menutup pusar dengan koin yang dililit kasa steril tidaklah dilarang. Namun bukan berarti jika tidak ditutup koin maka pusar bayi menjadi bodong.

“Saat ini kebanyakan orang tetap menutup pusar bayi, namun lebih baik gunakan plester saja. Penggunaan koin yang penting dilakukan dengan menggunakan kasa steril juga, agar koin tidak bersentuhan langsung dengan pusar bayi. Pemakaian plester ini biasanya dilakukan hingga usia anak mencapai 2 tahun,” terang dr Piprim.

Cara Mengobatinya dengan Alat yang Mudah di dapat disekitar

Para Orang tua jangan terlalu khawatir, coba dengan cara mengobatinya dengan Alat yang Mudah di dapat disekitar seperti di bawah ini

Bahan 1. Plester kulit sensitif (untuk bayi)

Bahan 2. Cotton Ball (Kapas)

Tidak perlu khawatri geser posisi kain ataupun koin (cara tradisional) yang ditaruh di pusar bayi

Langkah selanjutnya sebagai berikut

  • ambil Sedikit Plester kurang lebih 3-5 cm (sesuaikan dengan pusar bayi) lebih baik bisa menutupi pusar.
  • kemudian ambil sedikit kapas sebesar biji jagung kemudian tempel di tengah-tengah plester seperti gambar berikut

  • Kemudian Tempel di pusar bayi seperti gambar di bawah (sebelum menempel pastikan tonjolan nya di tekan ke dalam terlebih dahulu dengan ibu jari)

  • Setiap habis mandi atau sehari diganti dan usahakan jangan berhenti menempel plester seperti langkah sebelumnya dalam jangan kurun kurang lebih waktu 1 bulan
  • Cara melepas Plaster agar mudah dan tidak membuat iritasi yaitu dengan cara melepas perlahan menggunakan minyak baik baby oil maupun minyak kelapa atau menggunakan air (lebih baik setelah mandi karena kondisi kulit & plaster basah hingga mengurangi tingkat kerekatan plaster)

 

  • Pusar bayi akan normal ketika dalam kurun waktu 1 – 2 jam tidak kembali nonjol
  • Pastikan pusar bayi dalam sehari tidak menjol kembali setelah dilepas plester maka pusar dinyatakan sudah normal karena penutupan cincin pusar di bagian dalam pusar tersebut sudah sempurna

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *