Perkembangan Kehamilan di Minggu 1: Perkembangan Janin, Perubahan Pada Tubuh, Kunjungan ke Dokter/Bidan, Kesehatan dan Keselamatan

Perkembangan Janin

Menghitung usia kehamilan dan usia janin

Sebelum memahami perkembangan janin bayi Anda, catat dulu bahwa usia janin dan usia kehamilan itu berbeda. Usia kehamilan dihitung sejak hari pertama haid terakhir (HPHT) Anda. Nantinya hari perkiraan lahir (HPL) akan dihitung dari usia kehamilan Anda tersebut.

Jadi, meskipun pada HPHT Anda janin belum terbentuk karena pembuahan belum terjadi, minggu tersebut tetap dihitung sebagai usia kehamilan minggu pertama. Sebab, pada saat itu tubuh sebenarnya sudah menyiapkan diri untuk hamil.

Lalu bagaimana dengan usia janin? Sulit untuk memastikan secara akurat berapa usia janin dalam kandungan dan kapan tepatnya pembuahan terjadi. Dokter dan bidan hanya bisa mengira-ngira usia janin berdasarkan usia kehamilan Anda. Pemeriksaan USG pun hanya bisa membantu memperkirakan usia janin, tapi tidak ada jaminan seratus persen bahwa perhitungannya tepat.

Usia janin bisa jadi lebih kecil atau lebih besar dari usia kehamilan Anda. Biasanya pembuahan memang terjadi pada hari ke 11 hingga 21 sejak HPHT Anda. Namun, sekali lagi hal ini tidak bisa dipastikan secara akurat.

Bagaimana perkembangan janin 1 minggu kehamilan saya?

Berdasarkan penjelasan di atas, Anda mungkin sudah bisa menebak bahwa pada kehamilan minggu pertama, janin sebetulnya belum terbentuk karena pembuahan mungkin belum terjadi. Maka, tes kehamilan mandiri dengan test pack dan pemeriksaan di dokter kandungan pun tidak akan bisa mendeteksi janin dalam kandungan Anda.

Perubahan Pada Tubuh

Bagaimana perubahan pada tubuh saya?

Pada minggu pertama ini, tubuh Anda sedang mempersiapkan untuk ovulasi, yang biasanya terjadi di antara 12 hingga 14 hari setelah menstruasi. Ovulasi adalah pelepasan sel telur dewasa dari ovarium alias indung telur, terdorong ke tuba falopi, siap untuk dibuahi. Apabila Anda merencanakan kehamilan, ini adalah waktu yang tepat untuk menandai kalender dan memprediksikan ovulasi.

Apa yang perlu saya perhatikan?

Pada perkembangan janin 1 minggu kehamilan ini, Anda tidak perlu mengkhawatirkan apa pun. Satu hal yang harus Anda khawatirkan hanyalah menjalankan pola makan yang sehat dan meminum vitamin prenatal Anda. Penting untuk mendapat asupan vitamin yang cukup, khususnya asam folat.

Asam folat diperlukan untuk mengurangi risiko neural tube defects (cacat lahir yang disebabkan oleh perkembangan otak dan tulang belakang yang tidak sempurna), seperti spina bifida. Dosis yang disarankan pada tahap ini adalah sekitar 400 microgram asam folat sehari. Dosis dapat lebih tinggi pada wanita yang memiliki riwayat spina bifida.

Kunjungan ke Dokter/Bidan

Apa yang harus saya diskusikan dengan dokter?

Apabila Anda sedang merencanakan kehamilan, Anda harus mendiskusikan dengan dokter mengenai obat-obatan resep dan non-resep yang Anda gunakan. Anda perlu berhati-hati dalam pengobatan karena banyak obat-obatan resep dan non-resep dapat memberikan dampak negatif pada janin. Namun demikian, jangan menghentikan obat-obatan resep tanpa berkonsultasi dengan dokter, yang akan membantu Anda menimbang manfaat dan risiko dari menghentikan pengobatan.

Hal yang perlu ditanyakan ke dokter

  • Boleh atau tidak, jika saya meneruskan penggunaan obat-obatan resep dan non-resep saats edang merencanakan kehamilan?
  • Apa yang harus dilakukan sebelum merencanakan kehamilan?
  • Adakah vaksinasi yang harus dilakukan sebelum merencanakan kehamilan?

Tes apa yang perlu saya ketahui?

Untuk mempersiapkan tubuh Anda untuk kehadiran bayi, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap. Dokter mungkin akan merujuk tes-tes berikut:

  • Pap smear, yang dapat membantu mendeteksi penyebab apapun yang dapat mempengaruhi kemungkinan Anda hamil
  • Tes genetik, yang dapat mendeteksi penyakit genetik apa pun yang dapat diwariskan ke bayi Anda. Penyakit-penyakit tersebut termasuk anemia sel sabit, thalassemia, dan penyakit Tay-sachs.
  • Tes darah, yang akan mendeteksi penyakit menular seksual apa pun atau imunitas pada rubella dan cacar air. Ini akan menentukan apakah Anda perlu pengobatan atau imunisasi sebelum merencanakan kehamilan.

Tes-tes ini akan membantu dokter Anda memberikan panduan yang tepat untuk mempersiapkan tubuh Anda menyambut kehamilan yang sehat.

Kesehatan dan Keselamatan

Apa saja yang perlu saya ketahui untuk menjaga kesehatan dan keselamatan selama hamil?

Anda mungkin bertanya-tanya apa yang perlu Anda hindari untuk memastikan kehamilan yang sehat. Saat Anda hamil, sistem imun Anda tidak sekuat saat Anda tidak hamil. Anda menjadi lebih rentan terkena infeksi. Anda mungkin ingin berdiskusi dengan dokter mengenai imunisasi yang aman untuk Anda. Berikut adalah vaksin-vaksin yang perlu Anda ketahui.

1. Vaksin Campak, Gondok, dan, Rubella atau Measles, Mumps, and Rubella (MMR)

Campak adalah infeksi virus. Beberapa tanda-tanda dan gejala termasuk demam ringan, batuk, hidung mengeluarkan ingus, dan diikuti dengan titik-titik ruam berwarna merah beberapa hari kemudian.

Gondok juga merupakan infeksi virus menular yang menyebabkan kelenjar ludah membengkak. Apabila Anda terinfeksi salah satu dari penyakit ini saat hamil, risiko keguguran akan meninggi.

Virus rubella, yang disebut juga campak jerman, memberikan gejala-gejala mirip flu yang kemudian sering diikuti dengan ruam.

Hingga 85 persen bayi dari ibu yang terkena penyakit ini pada trimester pertama berakibat cacat lahir yang serius, seperti kehilangan pendengaran dan disabilitas intelektual. Vaksin ini tidak aman saat kehamilan. Biasanya Anda harus menunggu 1 hingga 3 bulan setelah menerima vaksin MMR sebelum memulai kehamilan. Konsultasikan dengan dokter Anda.

2. Vaksin cacar

Cacar adalah penyakit virus yang sangat menular yang menyebabkan demam dan ruam yang gatal dan tidak nyaman. Sekitar 2 persen bayi dari ibu yang terkena cacar saat lima bulan pertama kehamilan akan memiliki cacat lahir, termasuk anggota gerak badan yang tidak terbentuk dan berfungsi dengan sempurna.

Wanita yang terkena cacar sekitar waktu melahirkan dapat menularkan infeksi yang mengancam jiwa ke bayinya. Vaksin ini tidak aman dilakukan saat kehamilan. Penting untuk memeriksa ke dokter sebelum merencanakan kehamilan.

2. Suntikan flu

Centers of Disease Control and prevention (CDC) merekomendasikan untuk suntik flu pada masa kehamilan. Suntik flu dibuat dari virus yang mati dan tidak akan membahayakan bayi Anda. Anda harus menghindari vaksin flu semprotan hidung yang disebut FluMist, yang terbuat dari virus yang hidup.

Apabila Anda terkena flu tipe apapun saat sedang hamil, kemungkinan Anda lebih tinggi untuk berlanjut ke komplikasi serius. Salah satu komplikasi serius adalah pneumonia, yang berpotensi untuk mengancam jiwa dan dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur. Anda juga berisiko terkena komplikasi terkait flu saat masa setelah melahirkan.

Vaksin flu biasanya aman dilakukan saat kehamilan. Ada hasil penelitian yang menyatakan bahwa mendapatkan vaksin flu saat kehamilan memberikan perlindungan pada bayi Anda setelah kelahiran. Bayi Anda dapat menerima beberapa antibodi dari Anda pada saat kehamilan. Apabila Anda kebal terhadap flu, kemungkinan bayi Anda terkena flu lebih kecil.