Belajar Merawat Bayi Baru Lahir Bagi Pasangan Muda

Kehadiran bayi bukan saja menguras tenaga dan emosi, namun juga menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian orang tua baru. Banyak orang tua, terutama yang baru memiliki anak, kebingungan dalam merawat bayi baru lahir.

Mungkin Anda telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kehadiran buah hati sejak jauh-jauh hari, tapi tetap saja Anda memerlukan penyesuaian besar karena peran baru Anda kini adalah sebagai orang tua.

Beberapa Hal Terkait Bayi Baru Lahir

Beberapa hal di bawah ini wajib diperhatikan saat merawat bayi baru lahir:

  • Jaga kebersihan dan keamanan bayi
    Jagalah kebersihan tangan saat hendak memegang atau menggendong bayi yang baru lahir. Cuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh Si Kecil agar dia terhindar dari serangan kuman dan virus. Berhati-hatilah saat menggendong bayi yang baru lahir, terutama cara Anda memegang bagian kepala dan leher bayi. Jangan pernah menguncang-guncang bayi saat membangunkan atau menenangkannya, karena dapat menyebabkan pendarahan di otak. Batasi juga cara kita bermain bersama bayi. Jangan lakukan lempar tangkap atau menggoyang-goyangkan bayi di lutut Anda, karena hal itu berbahaya.
  • Memandikan bayi
    Jangan mandikan Si Kecil sebelum tali pusat copot dan area pusar mengering. Cukup seka dengan waslap. Setelah tali pusat copot, mandikan bayi dengan sampo dan sabun yang didesain khusus untuk kondisi kulitnya. Benda-benda pendukung lain yang wajib dimiliki untuk memandikan bayi baru lahir adalah handuk lembut dan bak mandi bayi. Jika khawatir produk yang digunakan bisa menimbulkan iritasi, bicarakanlah dengan dokter.
  • Mengganti popok
    Salah satu perawatan bayi baru lahir yang dianggap susah adalah memasang popok. Anda mungkin akan mengganti popok hingga 10 kali dalam sehari. Hal ini tergantung dari asupan yang diterima bayi. Umumnya, bayi yang diberi susu formula sejak lahir akan lebih sering pipis dan buang air besar dibandingkan bayi yang diberi ASI.
    Sementara itu, bayi pertama kali buang air besar setelah sehari atau dua hari kelahirannya. Adapun kotoran bayi baru lahir yang baik berupa mekonium berwarna hitam. Mekonium sendiri terdiri dari lendir, cairan ketuban, dan segala sesuatu yang ditelan bayi saat berada di dalam janin.
  • Memberi susu
    Umumnya, bayi perlu diberi susu 8-15 kali dalam sehari. Ini karena kapasitas perut bayi masih sangat kecil. Susui Si Kecil sesering mungkin, tanpa harus menunggunya menangis atau berteriak terlebih dahulu. Saat menangis, bayi lebih sulit menelan susu sebab lidahnya tidak berada dalam posisi yang tepat untuk meneguk cairan. Mungkin pada awalnya menyusui bayi akan terasa sulit dilakukan. Tapi seiring dengan waktu, bayi dan Anda akan makin menguasai proses ini.

Anjuran Penting bagi Orang Tua

Merawat bayi baru lahir, identik dengan kelelahan sepanjang hari. Tidak jarang, banyak orang tua dilanda tekanan berlebih. Terlebih bila baru memiliki anak yang pertama. Untuk itu, hal pertama yang harus diperhatikan adalah bagaimana orang tua mengelola tekanan yang ada. Beberapa hal berikut ini bisa diterapkan untuk mengelola tekanan saat merawat bayi baru lahir:

  • Menjaga kondisi Fisik
    Meski merawat bayi baru lahir sering dikaitkan dengan kurang tidur, hindarilah mengonsumsi kafein. Tetaplah konsumsi makanan sehat, cukupi kebutuhan cairan harian, dan pastikan selalu menghirup udara segar. Agar kondisi tetap bugar, tidurlah berbarengan dengan waktu tidur buah hati Anda. Meminta tolong pasangan untuk menggantikan posisi Anda saat malam hari juga bisa dilakukan.
  • Jangan takut
    Melihat mungil dan rentannya Si Kecil yang baru lahir, mungkin membuat Anda dan pasangan merasa khawatir tidak mampu merawatnya dengan baik. Namun kecemasan akan berkurang jika hal tersebut dibicarakan bersama-sama. Selain itu, tertawa ceria bersama bayi dan pasangan bisa menguraikan ketakutan yang Anda rasakan. Jangan khawatir dan tidak percaya diri dalam  melakukan perawatan sehari-hari untuk Si Kecil, seperti mengganti popok atau menenangkannya ketika menangis. Pada awalnya mungkin terkesan kaku, tapi lama kelamaan Anda akan terbiasa melakukannya.
  • Tunda dahulu pekerjaan lain
    Jangan terlalu memaksakan diri untuk melakukan hal-hal yang biasa dilakukan sebelum kelahiran buah hati Anda. Membersihkan rumah dan mencuci pakaian bisa ditunda dahulu, agar tidak terlalu lelah saat merawat bayi baru lahir. Anda juga bisa menghemat energi dengan mengurangi kegiatan yang biasanya membutuhkan waktu lama, seperti memasak. Jika sebelum ada si Kecil Anda terbiasa menyiapkan makan malam yang sempurna, maka kini cukup menyajikan makanan yang mudah diolah. Tentu saja, bukan berarti Anda mengesampingkan nilai gizi di dalamnya.
  • Jangan mengurung diri
    Saat merawat bayi baru lahir, jangan ragu untuk keluar rumah. Bayi yang rewel saat di dalam rumah, mungkin akan ceria saat diajak keluar rumah untuk sekadar berjalan-jalan menghirup udara segar. Memiliki bayi juga bukan berarti membatasi hubungan dengan teman-teman dan keluarga Anda. Sesekali, biarkan mereka ikut membantu mengasuh bayi Anda. Jangan menolak saat mereka hendak menggendong bayi atau membantu menjaga Si Kecil. Bantuan ini bisa menghemat tenaga Anda.
  • Tahu kapan meminta bantuan
    Ingat, masa kecil buah hati Anda tidak akan terulang dua kali. Oleh karena itu, nikmatilah masa-masa ‘merepotkan’ tersebut. Meski begitu, Anda harus tetap mengetahui batasan diri sendiri. Jika memang tekanan yang Anda rasakan sudah sangat berat, mintalah bantuan dari ahlinya. Anda bisa meminta bantuan kepada orang tua atau kepada dokter untuk mendapatkan tips merawat bayi.

Kebahagiaan di dalam keluarga dengan kehadiran Si Kecil, jangan sampai terganggu dengan rutinitas perawatannya. Dengan memerhatikan hal-hal di atas, proses merawat bayi baru lahir bisa menjadi lebih menyenangkan.

Sumber: https://www.alodokter.com/