12 Ciri-Ciri Kehamilan dan Tips Menjalaninya dengan Nyaman

Ada sebagian perempuan beruntung yang setelah menikah tidak perlu waktu lama untuk menunggu datangnya gelombang cinta di dalam rahim. Namun, banyak juga yang memerlukan usaha lebih untuk mendapatkan momongan karena berbagai masalah kesehatan. Seperti adanya kista, gangguan reproduksi, masalah kesuburan suami atau istri, hingga penyebab-penyebab lain yang membuat Ibu tidak segera hamil atau bahkan harus menunda kehamilan. Bagi calon ibu yang melakukan program hamil di klinik maupun dokter kepercayaan keluarga, tanda-tanda kehamilan merupakan hal yang paling dinantikan. Segala upaya dilakukan demi kehadiran janin mungil yang akan menghuni rahim Ibu selama sembilan bulan ke depan. Apalagi jika ini adalah calon anak pertama. Bikin deg-degan ya, kan?

Dalam hal ini, setiap perempuan memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. Tanda tanda kehamilan ini menjadi awal Ibu memulai fase trimester pertama. Ada yang mengalami tanda tanda kehamilan yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan sampai tidak disadari bahwa Ibu sedang mengandung. Namun ada juga lho tanda-tanda kehamilan yang membuat sebagian ibu menjadi panik dan banyak pikiran. Tidak jarang tanda-tanda kehamilan ini membuat rutinitas keseharian Ibu jadi terganggu dan membutuhkan penanganan khusus oleh tenaga medis. Oleh karena itu, Ibu perlu tahu apa saja tanda-tanda kehamilan supaya bisa mempersiapkan diri dan nutrisi untuk buah hati di dalam kandungan.

Yuk, simak beberapa tanda tanda kehamilan berikut supaya Ibu dapat menyiapkan diri

1. Terlambat Menstruasi

Salah satu tanda tanda kehamilan yang paling sering dijadikan patokan oleh banyak perempuan adalah keterlambatan haid dari jadwal seharusnya. Apabila siklus menstruasi Ibu selalu teratur, tentu lebih mudah menandai datangnya haid yang meleset dari waktu yang semestinya. Seperti dilansir pada www.webmd.com, sel telur mengalami ovulasi dalam 1-2 minggu setelah masa menstruasi sebelumnya. Apabila dalam masa subur sel telur tersebut berhasil dibuahi oleh satu sperma dan tidak luruh dalam tuba fallopi, maka kehamilan terjadi dan siklus menstruasi berhenti. Itulah yang menyebabkan Ibu mengalami keterlambatan menstruasi. Namun sebaliknya, jika sel telur tidak berhasil dibuahi atau tidak bertahan selama 24 jam dalam tuba fallopi dan luruh, maka siklus menstruasi kembali dimulai seperti biasanya.

Bagi sebagian besar calon Ibu yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur keterlambatan masa haid ini tidak mereka sadari sebagai tanda tanda kehamilan. Biasanya, batas wajar keterlambatan menstruasi bisa ditunggu hingga 1-2 minggu dari jadwal yang semestinya. Meski demikian, terlambat haid tidak selalu menjadi tanda tanda kehamilan lho! Beberapa sebab seperti stres, masalah hormon, dan gangguan organ reproduksi bisa mengganggu siklus menstruasi sehingga menyebabkan siklusnya berubah. Jika melebihi waktu tersebut dan yakin keterlambatan itu adalah tanda tanda kehamilan, Ibu boleh mencoba menggunakan alat tes kehamilan atau test pack. Namun, apabila hasilnya negatif, Ibu tidak perlu berkecil hati dan jangan panik! Konsultasikan kepada dokter supaya mendapat penanganan yang tepat.

2. Morning Sickness

Tanda tanda kehamilan selanjutnya yang paling sering dijumpai adalah morning sickness. Tidak heran jika morning sickness ini menjadi salah satu penanda bahwa Ibu sedang hamil. Istilah morning sickness digunakan karena umumnya terjadi sejak pagi hari, seperti mual-mual dan muntah. Tidak jarang morning sickness ini melanda calon Ibu sepanjang hari dan membuat aktivitas sehari-sehari sedikit terganggu. Ini wajar terjadi mengingat perubahan hormon pada tubuh Ibu yang sedang beradaptasi dengan kehadiran janin. Dalam beberapa kasus, mual dan muntah sebagai tanda tanda kehamilan juga bisa terus berlanjut hingga trimester akhir menjelang persalinan.

Dikutip dari www.nytimes.com, mual dan muntah sebagai tanda tanda kehamilan disebabkan oleh tingginya kadar protein yang sangat tinggi dalam pembentukan plasenta janin. Protein tersebut erat kaitannya dengan saraf-saraf otak Ibu yang memicu muntah tanpa sebab yang Ibu ketahui atau penolakan terhadap jenis makanan tertentu. Hal ini sering menyebabkan Ibu jadi kekurangan asupan nutrisi yang juga bisa berdampak pada kebutuhan janin dalam kandungan.

Beberapa hal berikut bisa Ibu lakukan untuk meminimalisasi morning sickness yang Ibu alami:

  • Makan dengan porsi sedikit, tapi lebih sering.
  • Minum air hangat.
  • Hindari makanan berminyak karena memicu mual.
  • Satu gelas perasan jeruk lemon ditambah air hangat bisa mengurangi mual di pagi hari.
  • Kue-kue kering dengan varian rasa jahe juga bisa mengurangi mual.
  • Apabila Ibu terlambat makan atau tidak ada asupan makanan justru akan memicu maag. Sediakan camilan sehat di sela-sela jadwal makan utama supaya lambung tidak kosong.
  • Jika mual dan muntah terasa sangat mengganggu, Ibu bisa berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat anti mual ya.

3. Mudah Lelah

Salah satu tanda tanda kehamilan yang jarang disadari oleh kebanyakan Ibu adalah tubuh yang lebih mudah lelah daripada biasanya. Wajar saja jika hal ini luput dari perhatian karena gejalanya mirip dengan kelelahan akibat aktivitas berlebih saat badan sedang tidak fit. Namun, sebagai tanda awal kehamilan, perubahan hormon progesteron pada tubuh Ibu biasanya memicu rasa ngantuk dan kelelahan yang menyergap meskipun Ibu tidak sedang melakukan pekerjaan berat atau pun membosankan. 

Tanda tanda kehamilan yang satu ini menunjukkan bahwa tubuh Ibu memang sedang memerlukan lebih banyak istirahat untuk mempersiapkan kebutuhan janin. Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi dan kaya zat besi bisa membantu Ibu menjaga agar badan tidak lemas dan tetap bertenaga.

Jika aktivitas Ibu lebih banyak di rumah, Ibu bisa beristirahat dengan berbaring di kasur dan meluangkan waktu duduk bersantai di sela pekerjaan rumah. Meskipun keseharian Ibu lebih banyak dilakukan di kantor, tetap sempatkan istirahat sejenak. Menggunakan sebagian waktu istirahat makan siang untuk tidur selama 15-20 menit bisa membantu memulihkan tenaga Ibu untuk kembali bekerja hingga waktu pulang nanti.

4. Kram Perut dan Sakit Pinggang

Kram perut dan sakit pinggang merupakan tanda tanda kehamilan yang seringkali membuat calon Ibu merasa tidak nyaman dalam melakukan rutinitas sehari-hari. Kram perut yang menandakan kehamilan ini rasanya tidak jauh berbeda dengan kram perut saat menstruasi. Rasanya melilit dan tembus sampai pinggang! Memang tidak semua calon Ibu mengalami kram perut dan sakit pinggang sebagai tanda tanda kehamilan. Namun perlu diwaspadai apabila kram perut ini dibarengi dengan perdarahan atau sakit pinggang berlebih yang membuat kondisi Ibu menjadi lemas.

Ibu bisa mencoba duduk dengan rileks dan memilih air hangat setiap ingin minum. Hindari posisi duduk yang membuat perut menekuk dalam waktu lama. Letakkan beberapa bantal di sandaran kursi dan posisikan pinggang menjadi agak tegak namun tetap rileks. Jika Ibu mendapati perut mulai terasa kram tak tertahankan, jangan terburu-buru minum obat pereda nyeri ya, Bu! Karena saat hamil, Ibu harus selalu berkonsultasi dengan dokter tentang konsumsi obat apa pun. Hal ini harus selalu diperhatikan demi keselamatan Ibu dan sang buah hati.

5. Muncul Flek, Wajar kah?

Hal pertama yang perlu Ibu lakukan saat terjadi flek adalah tetap tenang. Flek sebagai salah satu tanda tanda kehamilan sangat wajar terjadi. Biasanya bercak darah yang keluar hanya sedikit serta berwarna merah muda, merah, dan cokelat. Flek ini bisa berlangsung selama tiga hari dengan frekuensi rendah dan sedikit hingga tidak muncul lagi setelah hari ketiga.

Flek merupakan pertanda bahwa sel telur yang berhasil dibuahi telah berimplantasi dan menempel pada endometrium. Tidak jarang munculnya flek ini disertai kram perut ringan yang terjadi sesaat dan tidak berkepanjangan. Ibu hanya perlu lebih banyak istirahat, menghindari mengangkat barang berat maupun aktivitas yang terlalu banyak menguras energi fisik. Upayakan untuk menjaga pikiran agar tetap positif agar tidak rentan stres. Segera hubungi dokter jika flek berujung perdarahan disertai kram perut berat. 

6. Mood Swing

Perubahan hormon yang terjadi dalam tubuh Ibu sebagai tanda tanda kehamilan cukup memengaruhi mood. Kadar esterogen dan progesterone yang berubah menjadi pemicu terjadinya mood swing, terutama pada trimester awal kehamilan. Suasana hati Ibu jadi gampang berganti dan tak menentu. Seringnya, pasangan menjadi sasaran pelampiasan gejolak emosi Ibu. Namun Ibu tak perlu khawatir. Tanda tanda kehamilan satu ini bisa diatasi dengan beberapa cara:

  • Memberikan pemahaman kepada pasangan yang akan lebih banyak bersama Ibu, tentang mood swing yang normal terjadi pada ibu hamil. Supaya komunikasi dan hubungan tetap harmonis dan saling pengertian. 
  • Mencari kesibukan saat di rumah dan berusaha tetap fokus pada pekerjaan bisa mengurangi frekuensi mood swing. 
  • Catat detail situasi seperti apa yang biasanya memicu perubahan mood yang membuat gelisah. Lalu coba lakukan hal yang Ibu sukai untuk mengatasinya, missal dengan cara mendengarkan lagu-lagu favorit, makan makanan tertentu yang aman untuk Ibu dan janin, atau bahkan sekadar ingin mendengarkan suara pasangan.
  • Jangan lupa untuk meluangkan waktu beristirahat dan menciptakan suasana tenang serta berpikir positif!

7. Tekanan Darah Rendah

Ketika kehamilan terjadi, tubuh Ibu mulai beradaptasi dengan aktivitas baru untuk kehadiran janin dalam rahim selama sembilan bulan ke depan. Oleh karena itu, beberapa tanda tanda kehamilan pada fase awal memberikan efek yang terkadang membuat Ibu tidak nyaman. Seperti tekanan darah rendah yang biasanya dibarengi dengan pusing. Hal ini disebabkan oleh pembuluh darah yang membesar untuk mengalirkan darah dan oksigen lebih banyak dan cepat. Biasanya, tekanan darah rendah paling sering dialami saat trimester pertama. Namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Mengonsumsi multivitamin dan suplemen zat besi khusus ibu hamil sesuai resep dokter bisa mengurangi pusing dan menjaga tekanan darah Ibu agar tetap stabil. Perbanyak minum air putih dan buah-buahan yang mengandung banyak air supaya Ibu tidak kekurangan cairan. Selalu ingat untuk rutin berkonsultasi dengan dokter ya, Bu!

8. Payudara Terasa Kencang

Perubahan pada payudara yang terasa lebih kencang bisa jadi merupakan tanda tanda kehamilan. Perubahan payudara ini terjadi dalam 1-2 minggu setelah konsepsi atau pembuahan berhasil. Terkadang payudara terasa membengkak dan warna puting serta areola yang terlihat lebih gelap dari biasanya. Ibu tidak perlu cemas! Perubahan ini disebabkan oleh hormon-hormon kehamilan yang nantinya akan berguna saat menyusui si kecil. Semakin bertambahnya usia kandungan Ibu, akan semakin terasa perubahan payudara terutama menjelang persalinan dan saat sang buah hati lahir. Ibu bisa menyesuaikan dengan ukuran bra yang lebih pas dan nyaman. 

9. Perubahan Pada Kulit Wajah

Ada sebagian calon Ibu yang tidak menyadari tanda tanda kehamilan karena tidak terasa perubahan yang signifikan pada tubuhnya. Namun banyak juga yang mengalami lebih dari satu tanda tanda kehamilan, dan perubahan tersebut tampak jelas, seperti perubahan pada kulit wajah. Hal ini dipicu oleh perubahan hormon kehamilan dan meningkatnya volume darah pada pembuluh darah. Efeknya bisa membuat kulit Ibu menjadi lebih sensitif, kusam, berminyak, berjerawat, bahkan tampak glowing. 

Masalah kulit wajah sebagai tanda tanda kehamilan ini tak jarang menggaggu penampilan Ibu. Sayangnya, perawatan kulit wajah tidak boleh sembarangan dilakukan tanpa pengawasan dokter. Bahkan penggunaan komposisi tertentu dalam kosmetik bisa memengaruhi tumbuh kembang janin dalam rahim. Bahan dasar maupun tambahan pada komposisi kosmetik diserap wajah lewat pori-pori kulit. Kemudian masuk ke dalam pembuluh darah yang mengantarkan oksigen serta darah ke janin. Sehingga Ibu juga perlu lebih berhati-hati soal pemakaian kosmetik dan perawatan kulit wajah ini demi keselamatan sang buah hati. Sampaikan pada dokter kulit wajah kepercayaan Ibu mengenai kondisi kehamilan yang sedang dialami. Bila diperlukan, sertakan rujukan dari dokter kandungan yang memeriksa Ibu secara rutin.

10. Frekuensi Buang Air Kecil Meningkat

Ketika kantong janin mulai terlihat, keinginan untuk buang air kecil semakin meningkat. Janin yang tumbuh di dalam rahim menekan kandung kemih dan meningkatkan sirkulasi darah. Selain itu, tanda tanda kehamilan ini juga sebanding dengan frekuensi minum Ibu yang semakin banyak karena kebutuhan cairan yang juga semakin meningkat. Maka tidak heran jika kandung kemih jadi cepat penuh dan semakin sering buang air kecil.

Tidak ada yang perlu dicemaskan dari tanda tanda kehamilan ini. Pastikan Ibu selalu menjaga kebersihan area vagina supaya tetap kering karena bakteri berkembang biak di area yang lembap. Sebaiknya Ibu tidak menahan-nahan keinginan untuk pipis karena akan sangat tidak nyaman dan meningkatkan risiko ISK (Infeksi Saluran Kencing). Tak kalah penting, jangan mengurangi frekuensi minum Ibu supaya tidak terjadi dehidrasi.

11. Sembelit

Hormon progesteron yang meningkat sebagai tanda-tanda kehamilan menjadi salah satu pemicu terjadinya konstipasi atau yang biasa dikenal dengan sembelit. Hormon ini diperlukan untuk mengendurkan otot-otot rahim, juga berpengaruh pada dinding usus halus sehingga proses penyerapan nutrisi menjadi lebih optimal, namun lambat sehingga menyebabkan sembelit. Beberapa tips untuk mengatasi konstipasi berikut bisa Ibu coba:

  • Banyak minum air putih
  • Olahraga ringan atau meningkatkan frekuensi jalan kaki
  • Mengonsumsi makanan kaya serat

12. Ngidam

Ibu hamil biasanya akrab dengan kata ngidam. Ternyata, ini bisa jadi tanda tanda kehamilan lho! apa sih perbedaan ngidam dengan keinginan biasa?

Umumnya, ngidam terjadi di waktu yang tidak disangka-sangka dengan keinginan yang lebih kuat dari biasanya. Terkadang, hal yang diidamkan ini sulit didapat. Meskipun ngidam tergolong tanda tanda kehamilan yang identik dengan mitos, biasanya pasangan maupun orang sekitar sulit menolak keinginan Ibu hamil yang sedang ngidam. Bagaimana, Ibu sudah mulai ngidam sesuatu?

Perlu diingat bahwa tanda tanda kehamilan dalam daftar di atas bukanlah patokan dan tentu saja membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut. Jika Ibu ragu atau bermasalah dengan tanda tanda kehamilan yang dialami, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter kepercayaan Ibu.

Sumber: https://ibupedia.com/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *